Now and Forever
Bagi orang yang menganggap Islam hanya sebatas teori. Keadaan sekarang menurut mereka hal-hal yang biasa. Dan dianggap wajar.
Keluar rumah tanpa berhijab, berpacaran, berhutang memakai riba, bahkan orang hamil sebelum menikah pun sekarang mulai dianggap wajar. Seperti Silet. Hal-hal yang tabu dianggap wajar diperbincangkan.
Hmmm....
Apa mau seperti itu terus? Tidak ingin memperbaiki diri. Padahal saat ini kita berada dipersimpangan menuju kematian. Dimana setelah mati, kita akan dimintai pertanggung jawaban oleh yang Maha punya kehidupan.
Padahal semakin kita mengkaji Islam lebih dalam. Maka kita akan semakin tahu dimanakah posisi kita kelak di akhirat nanti.
Banyak sekali pertentangan antara kehidupan dengan aturan agama. Karena saat ini kita sedang berada dalam cengkraman sekularisme. Dimana agama tidak mempunyai peranan dalam mengatur kehidupan.
Akibat sekularisme maka lahirlah liberalisme, kebebasan dalam bertindak, berkata dan berpikir. Kumaha urang weh alias individualis.
Tidak ada saling perhatian dan pengertian satu sama lain. Semua berjalan masing-masing sesuai dengan isi kepala.
Ketika inginnya mau sendiri tanpa aturan. Dapat dibayangkan. Masuk sekolah tergantung keinginan masing-masing. Ada yang datang jam 7, 8 bahkan jam 9 atau mungkin jam 10. Yang penting mau belajar. Dari pada tidak sama sekali. 😓
Mau sampai kapan?
Arek kitu wae?
Ayo, mulai perbaiki diri mulai dari sekarang. Yuk hijrah. Dari yang buruk menjadi yang baik. Hidayah tidak akan mau mendekat jika kita terus menjauh.
Perbaiki dari sekarang dan selamanya menjadi baik.
Now and forever
#OPEy2019part3
#Gemesda
#Revowriter
0 Komentar