Bangga Menjadi Seorang Muslim
Hari ini untuk menjadi seorang muslim bangga hanya sampai pakaian saja. Ketika sudah berbenturan dengan budaya. Terkadang malu untuk mengungkapkannya. Apalagi anak mudanya.
Malu jika tidak ikut merayakan ulang tahun. Karena semua teman merayakan. Merasa terkucilkan jika tidak ada yang mengingat hari ulang tahunnya. Padahal Nabi Muhammad melarang kita untuk mengikuti suatu kaum yang jelas-jelas tidak mengimani Allah itu esa.
Ketika bepergian merasa malu untuk menunjukkan identitas sebagai seorang muslim. Bahwa dia harus melaksanakan rutinitas yang utama yaitu solat. Lebih baik memberikan alasan bahwa dia sedang tidak solat daripada melaksanakan solat.
Ya. Begitulah remaja atau pun ibu-ibu jaman sekarang malu jika terlihat muslim. Padahal jelas ayatnya, hadistnya yang menyatakan bahwa perbuatan ciri khas seorang muslim itu wajib (solat) dan dilarang(ulang tahun).
Menjadi seorang muslim adalah anugerah yang terindah. Seperti disebutkan dalam AlQuran surat Al A'raaf:178
مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Artinya: "Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi."
Ketika Allah memberika petunjuk kepada kita, maka kita termasuk orang yang diberi petunjuk oleh Allah. Dan barang siapa yang disesatkan. Maka mereka termasuk orang-orang yang rugi. Naudzubillah.
Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang rugi.
Maka dari itu bagaimanakan agar kita tidak termasuk orang-orang yang merugi? Maka seharusnyalah kita senantiasa mencari ilmu yang bisa membawa kita kepada kebenaran(petunjuk Allah).
Allah memberikan petunjuk kepada yang Dia kehendaki. Hal ini disebutkan dalam surat Al Qashash: 56. Yang artinya:
"Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk."
Yang memberikan petunjuk hanyalah Allah. Nabi Muhammad hanya sebagai pemberi peringatan saja. Sebagai contoh paman Nabi Muhammad tetap pada keimanannya. Padahal beliau sangat membela Rasulullah.
#OPEy2019part2
#Gemesda
#MenyalaBersamaRevowriter
0 Komentar